Pergi ke Bali bersama keluarga

Menjelang tahun baru 2019,  kami  sekeluarga pergi ke Bali. Bali sebuah pulau yang indah dan amat kaya budayanya. Saya sungguh gembira saat itu. Saya dan kakak dan abang saya menyiapkan koper-koper kami. Koper kami berisi pakaian pantai, baju berenang dan baju ringan lainnya.

Hari itu pun tiba, ayah dan ibu saya memutuskan pergi ke Bali. Kami ke Bali dengan menggunakan mobil. Ayah saya menyetir sendiri mobil. Sesekali dibanti ibu saya.Seru sekali perjalanan kami. Kami melihat sawah-sawah di samping jalan tol yang kami lalui.

Perjalanan kami tidak langsung ke Bali, tapi kami singgah dahulu ke Surabaya. Sengaja kami menginap di hotel Santika Gubeng semalam. Esoknya kami menjenguk eyang putri, ibu dari ayah saya yang tinggal di Surabaya. Eyang putri hidup bersama anak bungsu beliau yang belum menikah. 

Siang harinya kami berpamitan. Kami menuju ke pulau Bali. Kami melewati tol ke arah kota Banyuwangi. Sampai di pelabuhan Ketapang Banyuwangi kami sudah disambut dengan kapal ferry yang akan membawa kami ke pelabuhan Gilimanuk di Bali. Untunglah kami tidak menunggu lama.

Suasana di kapal ferry menyenangkan, karena pemandangan indah dan ada musik hidup. Penyanyinya menyanyikan lagu-lagu lama yang hanya ayah dan ibuku yang tahu lagunya. Jadi aku dan kakak-kakakku menikmati pemandangan laut yang indah. Bali tampak mungil dari kejauhan.
Sampai ke pelabuhan Gilimanuk, kami langsung menuju Kuta Bali. Pantai Kuta amat terkenal di kalangan wisatawan. Pantai itu amat luas tapi sekaligus penuh. Ada banyak sampah di sana. Sehingga pemandanganya tidak secantik yang seharusnya.
Kami menginap di hotel yang berkolam renang. Lokasinya dengan pantai Kuta sehingga bisa berjalan kaki ke sana. Makanan halal juga banyak di sekitar Kuta. Saya dan kakak-kakak saya memilih makan di Mc-Donald yang menghadap pantai. Iyu sedikit kisah tentang tamasya kami. Semoga pandemi lekas berlalu sehingga kita bisa bertamasya lagi.